“Lho koq gak ada diskon mbak? Padahal hari Senin?”
Ternyata masih
periode liburan sekolah. Alhasil daripada menghabiskan uang jajan sia-sia, kami
tidak jadi bermain dan mampir ke KFC untuk sekedar minum dan duduk. Tiba-tiba salah seorang teman saya membuka topik obrolan yang cukup menarik. Katanya
banyak orang yang mentalnya seperti kepiting. Jika melihat orang lain maju
langsung dicapit, ditarik mundur lagi.
Mungkin juga tepat dianalogikan dengan karet. Coba Anda
pegang ujung karet gelang yang satu dengan tangan kiri, kemudian tarik ujung
satunya lagi dengan tangan kanan. Apa yang terjadi? Seolah-olah seluruh bagian
karet itu berusaha mencegah ujung karet yang ditarik tangan kanan untuk
bergerak maju. Sekarang coba lepas ujung karet di tangan kanan Anda, ujung
itupun kembali ke posisi semula karena “ditarik mundur” oleh teman-temannya
yang notabene adalah karet juga. Apakah teman-temannya diuntungkan dengan
melakukan hal tersebut? Tidak juga, mereka pun tetap di posisi semula, tidak
bergerak maju.
Bagaimana dengan sekrup? Ketika ujung yang runcing dimasukkan
ke dalam lubang dan sekrup diputar, seolah-olah bagian lainnya dari sekrup
tersebut “mendorong maju” si ujung yang runcing ini untuk masuk ke dalam
lubang. Apa hasilnya? Si ujung runcing bergerak maju, bagian lainnya pun juga
ikut bergerak maju. Semuanya sama-sama diuntungkan.
Nah, marilah kita sama-sama mencoba belajar dari sifat
sekrup ini. Bayangkan saja jika di antrian halte busway yang cukup panjang,
ketika penumpang di antrian terdepan ingin masuk, ditarik mundur dan tidak
diperbolehkan masuk oleh penumpang di antrian belakangnya. Apakah penumpang
yang menarik mundur ini diuntungkan? Tidak juga, ia sendiri malah tidak bisa masuk
kan karena terhalang penumpang di depannya? :)
No comments:
Post a Comment
Feel free to comment :)