Wednesday, June 29, 2011

Asyik: Gokart di Pantai Indah Kapuk


Hari Selasa yang lalu, saya bersama keluarga mencoba pergi ke area bermain Gokart (kalau tidak salah nama tempatnya Pit Stop Karting). Pertama-tama, karena tidak tahu sama sekali tentang Gokart dan cara bermainnya serta baru pertama kali pergi kesana, saya menghampiri bagian resepsionisnya. "Pak, sekali main berapa?", tanya saya. "35.000 untuk 1 sesi", kata penjaga resepsionis. "1 sesi berapa lama pak?", tanya saya lagi. "5 menit", jawabnya. Waduh, bo ceng li banget, pikir saya, masa cuma maen lima menit bayar 35.000? Apa gak salah? Jadi saya spontan menjawab, "Hah? Bentar amat pak?" Tiba-tiba orang di sebelah saya yang sudah siap-siap bermain menyahut, "5 menit juga udah capek". Saya masih setengah tidak percaya dan giliran bermain saya pun tiba.



Perlahan-lahan saya mencoba naik ke Gokart. Setelah diberi instruksi singkat akhirnya saya tahu bahwa di Gokart hanya 3 yang perlu dikendalikan, gas, rem, dan setir kemudi. Tidak ada transmisi seperti di mobil biasa. Simpel ya kelihatannya? Eitss.. Tapi jangan salah, beberapa detik setelah saya menancap gas dan tiba di tikungan, karena terbiasa maen game racing di PS dan komputer (serta sedikit pengalaman bawa mobil beneran :), dengan perasaan enteng saya membanting setir ke kanan untuk berbelok, WHOAA.. SAYA NYARIS TERPENTAL KE KIRI!! Ternyata laen ya sama di PS, pikir saya (gaya sentrifugalnya berasa banget, 2 kali lipat di mobil biasa..).

Lap demi lap berlalu, saya semakin berani ngebut dan belok tanpa ngerem, lucu bisa ngedrift! (Ciit, ciit, tapi beberapa batu kecil di aspal mental ke saya karenanya, aduh) Sampai di lap terakhir, saking gilanya, gokart saya melintir dan nyangkut di ban pembatas jalan! Haiyaa.. ternyata gak bisa mundur nih gokart, musti ditarik orang..

Saya pun turun dari gokart dengan jantung masih deg-degan dan ternyata.. bener juga kata orang tadi, 5 menit di dalam gokart rasanya cukup lama, dan kalau dilanjutin udah capek memang, saya juga gak tau kenapa, mungkin karena teori relativitas einstein tentang distorsi waktu (halah, emangnya gokart berapa kali kecepatan cahaya? :)

Begitulah kira-kira pengalaman bergokart ria di Pantai Indah Kapuk. Asal gak sering2 gak rugi lah, hahaha.. Oh ya, FYI, tracknya bisa dipake untuk race 6 gokart sekali balap, jadi bagi pecinta Crash Nitro Kart, belum pas deh rasanya kalo belum nyobain ini (tapi gak boleh lempar barang ke gokart lain ya :) Selamat mencoba!

Wednesday, June 15, 2011

Tugas Elektronika Analog

Bagi yang butuh a-chuan tugas EA buat besok dapat didownload disini . Buat sampel doank lho, jangan dicopas, ntar kl gk ada insiden ketok meja pake spidol lagi. So, selamat berjuang!

Bermain Dua Gitar Sekaligus

Apakah Anda ingin bermain dua gitar sekaligus? Mau sih, tapi kan sulit, hanya orang tertentu saja yang bisa seperti di YouTube, lagipula kan saya cuma ada satu gitar, hehehe.. kira-kira seperti itu jawaban kebanyakan dari kita. Saya pun belum bisa bermain dua gitar sekaligus, tapi saya bisa menghasilkan lagu yang memiliki bagian melodi dan rhytm seolah-olah lagu tersebut dibawakan oleh dua orang yang bermain gitar. Mau tahu rahasianya? Silakan melanjutkan membaca.

Rahasianya adalah... jreng, jreng, jreeeng.. Audacity. Apa itu? Sebuah software gratis yang dapat digunakan untuk mengedit file mp3, wav, dan-lain-lain. Hasil editan tersebut juga dapat ditumpuk menjadi berlayer-layer dan diekspor kembali dalam format mp3. Penggunaannya juga cukup mudah, tinggal drag & drop saja. Tampilan softwarenya kira-kira seperti ini.



Pertama-tama, saya memainkan bagian rhytmnya, sambil menyanyikan lagunya dalam hati. Hasil permainan tersebut saya rekam menggunakan mp3 player kecil (NB: Jika Anda ingin mencoba, pastikan mic mp3 player Anda berada dekat dengan lubang gitar untuk kualitas terbaik), kemudian file tersebut saya copy ke komputer.

Kemudian, sambil mendengarkan rhytm yang sudah saya copy ke komputer tadi (lebih baik menggunakan headset untuk mendengarkannya agar suara tidak tercampur), saya memainkan bagian melodinya dan merekamnya lagi dengan mp3 player. Setelah file melodi juga sudah dicopy ke komputer, tinggal digabungkan deh kedua file tadi menggunakan Audacity, gampang kan? Jadi, selamat mencoba! Jangan lupa bagi-bagi ya hasil permainannya :)

Salah satu hasil permainan saya dapat didownload disini . Bagi yang sudah master jangan diketawain ya, maklum masih beginner ;)

Sunday, June 12, 2011

Mengubah Hidup dengan Hukum Newton, FINAL PART

Para pembaca yang saya hormati, akhirnya sampai juga kita pada Hukum Newton yang ketiga. Hukum ini terkenal dengan nama Hukum Aksi-Reaksi dan merupakan hukum yang paling jelas kaitannya dengan kehidupan nyata dari ketiga Hukum Newton yang sangat terkenal itu. Hukum ini secara sederhana menjelaskan bahwa apabila kita mengerjakan suatu gaya pada sebuah benda, benda tersebut akan mengembalikan gaya tersebut dengan besar yang sama kepada kita. Kerennya, F12 = F21.

Saya jadi teringat masa-masa sewaktu saya masih SD dan masih 'bandel-bandelnya'. Di SD dulu, saya terkenal sebagai orang yang usil dan beberapa teman saya telah menjadi korbannya (bagi yang merasa, maap yah, hehehe.. sekarang sih udah nggak lah :) Saya seringkali ditegur guru saya dan kata-katanya yang masih saya ingat adalah seperti ini

"Hen, kamu mau gak kalo kamu digituin?" Saya menjawab: "Yah gak mau lah, mana ada orang yang mau diusilin." Guru saya berkata lagi: "Kalo gitu kamu gak boleh gitu sm temen kamu!" Dalam hati saya berkata "Lho apa hubungannya?" (Maklum masih SD, belum bisa berpikir kompleks, hehehe..)

Seiring berjalannya waktu, ketika saya semakin dewasa (cyailee..), saya akhirnya menyadari suatu hal. Seperti tembok yang kalau kita pukul akan mengembalikan pukulan kita sehingga tangan kita terasa sakit (Hukum Aksi-Reaksi), saya akhirnya mengerti bahwa apabila kita berbuat jahat pada orang lain, maka kita akan menerima balasannya entah dari orang yang sama ketika dia membalas, atau dari orang lain yang bahkan tidak disangka-sangka.

Demikian pula sebaliknya apabila kita berbuat baik pada orang lain, maka orang lain itu suatu saat nanti pasti akan membalas kebaikan kita, bahkan sekalipun orang itu tak sanggup membalasnya, orang yang lain secara tidak disangka-sangka akan membalaskan kebaikan itu pada kita. Terkadang, kebaikan yang kita terima pun jauh lebih besar daripada yang kita berikan (bahkan kebaikan pun bisa jadi investasi :) Jadi, mana yang lebih enak, jadi orang baik atau orang jahat? Semuanya kembali kepada Anda..

Tuesday, June 7, 2011

Mengubah Hidup dengan Hukum Newton, Part II

Para pembaca yang saya hormati, seringkali dalam hidup ini kita merasa semuanya berjalan secara stagnan. Dalam hal finansial, kita merasa kok pendapatan kita segitu-segitu saja. Dalam hal relasi sosial, kita juga sering merasa teman-teman kita sepertinya dari dulu hingga sekarang itu-itu saja, tingkat kedalaman persahabatan juga hanya sebatas kulit luar saja, bahkan terkadang seperti hanya kenal nama. Dalam hal akademik, kita merasa prestasi dan pencapaian kita hanya segitu saja, seakan-akan tidak bisa lebih, atau sudah pol barangkali? Namun sebenarnya hal itu secara jelas sudah ditunjukkan oleh Hukum Newton II secara tersirat dan dapat diatasi dengan hukum yang sama.

F = m . a, adalah inti dari hukum II Newton ini. Kita tidak akan membahasnya secara terlalu rumit karena kita hanya ingin mengambil intisari pelajaran hidup dari rumus ini. Jadi, untuk sederhananya, bayangkanlah sebuah bola yang memiliki massa 1kg atau 2kg, atau 3kg, atau 4kg, atau 5kg, terserah Anda pokoknya, sedang menggelinding di atas meja yang sangat besaarr dan sangat liciiiinn, begitu licinnya sampai-sampai bola itu akan terus menggelinding jika Anda tidak menghentikannya. Pertanyaan saya, apakah bola itu semakin lama akan bergerak semakin cepat?

Tentu saja tidak, bola tersebut akan terus menggelinding dengan kecepatan konstan. Mengapa? Jawabannya sangat sederhana, karena tidak ada percepatan yang terjadi pada bola itu. Bola ini secara sederhana menggambarkan kehidupan kita yang stagnan, selalu konstan, seakan-akan tidak ada kemajuan. Hidup sih tetap hidup, namun masalahnya meskipun kita bergerak tetapi dengan kecepatan tetap. Hal ini terkadang dapat membuat seseorang merasa hidupnya membosankan, dan bahkan hanya menemui kekosongan. Bangun pagi, gosok gigi, mandi, pergi ke sekolah, ke kampus, atau ke kantor, kerja, belajar, kuliah, sampai larut malam, pulang lagi, tidur, bangun pagi lagi, dan seterusnya.. Hidup sih hidup, tapi asal bergerak dan hidup saja.

Lalu bagaimana solusinya? Mari kita lihat kembali hukum II Newton yang luar biasa ini, F = m . a, dan kembali pada bola tadi yang dianalogikan sebagai kehidupan ini. Jika gaya yang diberikan nol, menurut Anda, berapakah percepatan yang dialami oleh bola tersebut? Tentu saja nol, tidak perduli berapa pun massa bola tersebut. Inilah yang menyebabkan bola tersebut terus menggelinding secara stagnan dan membosankan. Sekarang, apabila kita meberikan sebuah gaya dorongan dengan nilai yang kecil sekalipun pada bola tersebut, apa yang terjadi? Ya, bola itu akan bergerak dengan semakin cepat. Bola itu akan mengalami percepatan. Dan inilah yang kita butuhkan!

Sekalipun kita hanya melakukan hal yang kecil dalam hidup ini, yang bertujuan agar hidup kita semakin berkembang, cukup lakukan saja. Karena sekecil apapun itu, hidup ini akan mengalami perubahan (yang dianalogikan dengan percepatan). Dan sejauh kita dapat terus memberikan 'gaya kecil' ini setiap harinya, kehidupan kita akan tetap memiliki nilai percepatan, hidup kita akan terus berubah. Oleh karena itu, bagi Anda semua yang merasa hidupnya begitu-begitu saja dan ingin berubah, mulailah memasukkan 'gaya-gaya kecil' ini ke dalam kehidupan Anda sehari-hari. Pelajarilah hal-hal yang baru yang belum Anda kuasai sebelumnya, kunjungilah tempat-tempat yang baru, dan lakukanlah sesuatu yang baru di luar kebiasaan Anda (yang positif tentunya, kecuali jika Anda ingin memberikan percepatan negatif dalam hidup Anda, hehehe..). Namun saran saya, sebaiknya ini tidak termasuk selalu membeli handphone keluaran terbaru dan mobil baru dengan menggunakan kartu kredit baru, dan memiliki pacar-pacar baru, karena ini tentunya akan menimbulkan masalah-masalah baru dalam kehidupan Anda. Jadi, selamat mencoba dan semoga berhasil! ^_^

Sunday, June 5, 2011

Mengubah Kualitas Hidup dengan 3 Hukum Newton , Part I

Siapa sih yang tidak kenal 3 hukum Newton? Saat kita SMA, SMP, bahkan SD pun kita sudah diperkenalkan pada hukum Fisika yang luar biasa ini. Mengapa luar biasa? Untuk apa sih sebenarnya hukum ini? Kebanyakan dari kita, termasuk saya dulu, akan berpikir: "mungkin untuk para fisikawan dalam menjalankan tugasnya.." Atau bahkan lebih parah lagi, "Untuk dihafalkan dan mendapatkan nilai baik dalam mata pelajaran Fisika." Tetapi akhir-akhir ini, saya menemukan suatu pesan tersembunyi mengenai kehidupan yang diajarkan oleh 3 hukum Newton ini. Apakah gerangan?

Sebelumnya, saya bukanlah seorang ahli fisika, ilmuwan, atau blablabla.. Saya hanya seorang pelajar yang secara tidak sengaja menemukan hubungan ketiga Hukum Newton dan kehidupan. Dalam artikel ini, saya hanya akan menceritakan Hukum Newton yang pertama. Untuk yang kedua dan ketiga, nantikanlah episode berikutnya! hehehe..

Ok, langsung saja, Hukum Newton yang pertama berbunyi: "Benda akan tetap diam atau bergerak dengan kecepatan tetap selama tidak ada gaya luar yang bekerja padanya." Apakah hanya berlaku untuk benda? Tidak! Ini ternyata juga berlaku untuk aspek-aspek kehidupan seperti akademik, karir, dan finansial. Setiap orang tentunya ingin sukses dalam setiap aspek kehidupannya, bukan? Tapi mengapa sering kita lihat dalam kehidupan bahwa orang yang sukses cenderung untuk terus sukses dan orang yang gagal cenderung untuk semakin terpuruk? Ternyata ini semua dapat dijelaskan menggunakan hukum Newton I yang sering disebut Hukum Kelembaman atau Inersia.

Saya akan mulai dengan "si sukses dan si gagal". 'Si sukses', setiap kali dia mendapatkan kesuksesan dalam hidupnya, kepercayaan dirinya akan semakin meningkat dan mindset di pikirannya bahwa "saya ini orang sukses" akan semakin menguat. Memang, tidak ada seorang pun dalam kehidupan yang luput dari kegagalan. Namun dengan bekal mindset dan kepercayaan dirinya tersebut, ia semakin giat berusaha dan berusaha untuk kembali mendapatkan kesuksesan yang gemilang dalam hidupnya.

Sebaliknya, 'si gagal', setiap kali dia mendapatkan kegagalan dalam hidupnya, semakin kuatlah mindset yang tertanam pada dirinya bahwa "saya ini orang gagal". Dengan mindset itu, orang ini akan semakin terpuruk dan terpuruk yang membawanya semakin jauh dari keberhasilan. Bahkan, biarpun terkadang 'si gagal' ini mendapatkan sedikit kesuksesan, ia secara sadar atau tidak akan berpikir, "paling hanya kebetulan, saya ini kan orang gagal". Benar bukan?

Bagi mereka yang sudah 'bergerak dengan kecepatan tetap' menuju kesuksesan, mungkin kelembaman ini tidak menjadi masalah. Namun, bagaimana cara untuk menghentikan dirinya dari 'bergerak dengan kecepatan tetap' menuju jurang keterpurukan bagi orang-orang yang masuk dalam kategori kedua?

Cobalah kita amati bagian terakhir dari hukum Newton I ini, "..selama tidak ada gaya luar yang bekerja padanya." Aha! Itulah jawabannya! Itulah kunci untuk keluar dari kelembaman! Diperlukan suatu usaha nyata dari kita, bukan hanya pasrah dan terus mengutuki keadaan serta berharap 'badai pasti berlalu'. Jika terjadi badai, tentunya Anda harus mengeluarkan usaha nyata dengan mencari tempat persembunyian yang aman, baru kemudian menunggu badai berlalu, bukan? Kalau tidak percaya, coba saja ketika terjadi badai, tetap diam di tempat dan berharap 'badai pasti berlalu'. Saya rasa badai memang akan berlalu, tetapi berikut orangnya kan? hehehe..

Usaha untuk keluar dari kelembaman memang tidak mudah. Ada 3 tingkat kesulitan dalam melakukan ini. Tingkat paling mudah adalah jika Anda sudah sukses dan ingin meningkatkan kesuksesan Anda. Ibaratnya adalah Anda sedang mendorong mobil yang sudah bergerak maju. Tingkat yang lebih sulit adalah jika Anda tidak begitu sukses dan juga tidak begitu gagal. Anda seperti sedang mendorong mobil yang diam. Ketika Anda mendorongnya, uhhh.. terasa cukup berat. Namun ketika roda sudah mulai menggelinding, tentunya akan menjadi lebih ringan, bukan?

Dan yang terakhir dan paling sulit adalah ketika seseorang sudah memupuk kehidupannya yang amburadul dan ingin berubah menjadi orang sukses. Mengapa sulit? Karena ini seperti mendorong ke depan mobil yang sedang bergerak mundur, jika dorongannya tidak cukup kuat, mungkin malah orangnya yang terdorong ke belakang. Oleh karena itu, saya selalu salut dengan orang-orang yang memiliki latar belakang kehidupan yang kurang baik, namun dapat mengubah kehidupannya dan akhirnya menjadi orang-orang sukses yang dikenal oleh seluruh dunia. Di balik kesuksesan itu, pasti ada perjuangan yang luar biasa untuk menggapai harapan dan impian tersebut.

Jadi, mudah-mudahan kita dapat belajar sesuatu dari sini. "Mengapa sih beberapa orang terlihat menggapai sukses dengan mudahnya, sementara kita kok sudah berusaha habis-habisan masih saja belum berhasil?" Jawabnya:"Karena mereka sudah terbiasa sukses, sudah 'bergerak dengan kecepatan tetap' menuju kesuksesan" Ternyata sukses dan gagal pun juga kebiasaan ya? Walaupun diperlukan usaha ekstra untuk keluar dari keterpurukan dan menjadikan kesuksesan kebiasaan, bagian dari hidup kita, mengapa tidak dilakukan? Ketika kita sudah "on the road to success", semuanya akan menjadi lebih ringan, bukan? Jadi, selamat mencoba :)

Wednesday, June 1, 2011

Manipulasi Pikiran : Kiat Jitu Menyelesaikan Tugas Tertunda

Pernahkah Anda berpikir hari ini saya harus melakukan ini dan itu tetapi pada akhirnya tidak melakukan apapun? Jika ya, Anda sedang membaca artikel yang tepat! Satu-satunya cara yang paling ampuh menurut saya adalah TIDAK MEMIKIRKANNYA! Aneh? Tidak masuk akal? Cobalah simak contoh kasus berikut ini.

Di suatu siang yang panas terik Anda sedang berada dalam perjalanan pulang ke rumah. Selagi di perjalanan, Anda memikirkan mengenai pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Ada pekerjaan ini dan itu. Namun setibanya di rumah, Anda menjadi tidak bersemangat untuk mengerjakan semuanya dan akhirnya hanya tidur2an. Pernah mengalami kan? Pernah dong, hayo ngaku..

Di lain waktu, pada setting panas terik yang sama, Anda sedang berada dalam perjalanan pulang. Sebenarnya Anda memiliki banyak pekerjaan rumah. Namun, Anda malah memikirkan bahwa setibanya di rumah nanti, Anda akan langsung istirahat dan tidur sebebas-bebasnya. Ajaibnya, begitu sampai rumah, semangat Anda sudah pulih kembali sehingga Anda tidak jadi tidur dan malah dapat mengerjakan semuanya dengan baik hingga selesai. Mengapa bisa begitu?

Secara psikologis, menurut para ahli (yang sudah saya coba sendiri dan ternyata benar), pikiran manusia tidak dapat membedakan imajinasi dan kenyataan. Jika tidak percaya, bayangkan Anda sedang meminum air limun yang asam sekali.. iihh.. mungkin sekarang saja air liur Anda sudah banyak di mulut kan? Telanlah terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca :)

Nah, ketika kita membayangkan tugas2 tersebut di perjalanan pulang, secara tidak sadar kita telah menyuruh otak kita untuk mensimulasikan seluruh rangkaian pengerjaan tugas tersebut disertai dengan seluruh sensasi letih lelahnya, sehingga setibanya di rumah.. "Aduh! Ternyata sebenarnya pekerjaannya belum selesai. Masa saya harus bekerja dua kali? Emoh ah.. Kamsia.. Arigato!" kata otak Anda.
Sebaliknya, ketika kita memikirkan bahwa setiba di rumah nanti kita akan istirahat sepuasnya, kita secara tidak langsung telah menyuruh otak kita untuk mensimulasikan istirahat itu, sehingga setibanya di rumah, "Wah! Saya sudah segaaarr! Mana pekerjaan yang harus diselesaikan? Saya siap!" Si otak bahkan tidak tahu kalau istirahat tadi hanya imajinasi. Jadi, mumpung Anda bisa 'membohongi' otak Anda untuk tujuan yang baik, mengapa tidak?

Trik ini sudah saya coba dan berhasil, semoga trik ini juga dapat bermanfaat bagi Anda semua. Jadi, tunggu apa lagi? Selamat mencoba!! :)