Wednesday, July 18, 2012

Bersenang-senang Dahulu, Bersenang-senang Kemudian

Ada seorang karyawan baru di sebuah perusahaan yang memiliki ambisi yang sangat besar untuk segera naik jabatan agar dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Saking besarnya, ia bahkan seringkali mengorbankan waktu untuk dirinya sendiri menikmati hidup, waktunya bersama keluarga dan teman-teman, bahkan waktu tidurnya sekalipun. Semuanya ia dedikasikan untuk bekerja keras agar segera naik jabatan.

Dalam waktu yang singkat, ia pun dipromosikan menjadi supervisor. Gajinya meningkat. Ia pun kini dapat membeli barang-barang yang tidak dapat dibeli sebelumnya. Namun semua kepuasan itu hilang hanya dalam beberapa hari. Ia pun kembali menginginkan barang-barang lain yang tidak dapat dibelinya sekarang. “Jika aku punya semua itu, pasti aku lebih bahagia”, pikirnya. Ia pun bekerja lebih keras lagi dan lebih keras lagi untuk terus naik jabatan. Namun selalu saja kebahagiaan yang dirasakannya hanya beberapa saat saja setelah kenaikan jabatan.

Singkat kata singkat cerita, kini jabatannya adalah direktur. Ia punya mobil Porsche, rumah mewah, dan sebagainya. Namun tak lama kemudian kesehatannya memburuk dan akhirnya diopname dirumah sakit karena penyakit liver. Berdasarkan hasil diagnosis, penyebabnya adalah kurang istirahat dan pikiran yang terlalu berat.

Siapakah direktur itu? Tidak, tidak, itu hanya cerita karangan saya kok. Saya hanya ingin menggunakannya untuk menjelaskan sesuatu.

Jadi.. menurut Anda, apakah kata pepatah “Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian” itu benar?

Mari kita diskusikan.

Dalam cerita diatas, memang orang tersebut bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Namun bersenang-senangnya hanya sesaat, bersakit-sakitnya panjaaaaaang… sekali. Lalu apa yang salah?

Orang ini selalu menempatkan kebahagiaannya di masa depan, sehingga ketika ia mencapai hari itu di masa depan, kebahagiaannya sudah bergeser lebih jauh lagi di masa yang lebih jauh kedepan. Hidupnya akhirnya seperti marmut kecil di dalam roda berputar yang terus menerus berlari mengejar umpan yang digantungkan di luar sangkarnya. Sampai kapanpun tidak akan terkejar.

Pepatah lain yang saya dapatkan dari film Kungfu Panda, “Yesterday is a history, tomorrow is a mystery, today is a gift” dapat menggambarkan secara jelas mengenai apa yang harus dilakukan. Hari ini, sekarang ini, saat ini, detik ini adalah berkah. Hargailah, hiduplah di saat ini, tempatkanlah kebahagiaan di detik ini.

Lalu apakah kita harus menjadi orang yang “menikmati hidup”, yang bersenang-senang dan berfoya-foya setiap hari? Tentu saja tidak. Bersenang-senang lain dengan bahagia. Orang yang bersenang-senang belum tentu bahagia. Saya pernah mencobanya saat SMA dulu. Saya bersenang-senang seharian. Lalu apakah saya bahagia? Tidak. Saya hanya merasakan kehampaan. Dan pada malam harinya sebelum tidur, ketika saya ingat apa saja yang saya lakukan hari itu, bahkan saya merasa menyesal, karena tidak mengisi hidup saya satu hari itu dengan hal bermakna.

Jadi, menurut saya, dalam hidup ini kita memang harus mengejar impian, harapan, dan cita-cita kita agar hidup ini lebih bermakna, terisi, dan tidak hampa. Namun tanpa sadar seringkali kita berpikir “dengan mencapai impian tersebut saya akan menjadi lebih bahagia”, dan mengejarnya dengan membabi-buta tanpa mempedulikan makna kehidupan saat ini, karena tergiur kebahagiaan yang melekat pada impian tersebut. Bahkan kadang kita berpikir “biarlah hari ini saya menderita dan tidak bahagia, yang penting nanti saya bahagia.” Percayalah, kondisi nanti itu tidak akan tercapai. Ketika impian tersebut tercapai, kita akan segera mengejar yang lainnya lagi dan kembali tidak bahagia lagi.

Memang, dalam mewujudkan impian perlu kerja keras, tapi kata ‘kerja keras’ itu sendiri seringkali menimbulkan salah pengertian. Lebih tepatnya jika kata tersebut diganti dengan ‘berusaha dengan tekun dan konsisten’. Jadi kita tidak mengabaikan makna dari proses perjuangan menuju impian itu sendiri, kita menikmati proses tersebut. Dengan begitu kebahagiaan akan selalu bersama kita. So, bersenang-senang sekarang, bersenang-senang kemudian!

No comments:

Post a Comment

Feel free to comment :)