Wednesday, July 18, 2012

Apakah Anda lebih menyukai browsing web di Internet daripada membaca buku? Mengapa?

Misalnya suatu saat Anda ingin liburan keluar negeri, misalnya Australia. Sebelum berangkat Anda ingin mencari informasi mengenai tempat menarik apa saja yang terdapat di negara tersebut. Anda punya koneksi internet, namun juga punya buku daftar lengkap beserta detail mengenai tempat-tempat menarik di Australia.

Mana yang Anda pilih?
Saya rasa kemungkinan besar Anda (termasuk saya) memilih menggunakan Internet.

Pertanyaannya, mengapa?
Itu karena cara kerja otak kita.

Apakah kita berpikir untuk mengunjungi tempat-tempat menarik tersebut satu per satu berurutan mulai dari abjad A sampai Z? Atau mungkin per kategori untuk mengunjungi seluruh restoran terlebih dahulu, kemudian semua museum, dan seterusnya? Tentunya tidak bukan?

Secara naluriah kita pasti berpikir kira-kira dengan cara seperti ini “ah, hari pertama saya ingin mengunjungi tempat wisata yang ada di Sydney, kemudian mengunjungi restoran terkenal yang lokasinya tidak jauh dari tempat itu. Hari kedua saya akan mengunjungi tempat wisata di Melbourne, setelah itu akan makan malam di restoran sekitarnya yang cukup terkenal.”

Nah, bagaimana jika kita harus mencarinya di buku? Syukur-syukur buku itu mengkategorikan tempat wisata berdasarkan tipenya (restaurant, museum, dsb). Bagaimana jika tidak? Pertama-tama kita harus mengecek satu per satu, lembar per lembar, objek wisata apa saja yang ada di Sydney. Kemudian mengulanginya lagi untuk restoran. Tapi itu baru di Sydney. Belum di tujuan kita berikutnya, Melbourne. Rasanya pasti argggghhhh…

Lain halnya jika kita mencari menggunakan internet. Kita cukup mencari satu tempat wisata yang ada di Sydney, kemudian pada halaman web tersebut akan ada link ke “obyek wisata lainnya di Sydney” dan juga “restoran-restoran di Sydney”. Tidak perlu pusing, tinggal klik, jadi deh..

Cara otak menyimpan informasi mirip dengan web. Otak tidak mengurutkan informasi yang diperoleh secara alfabetis, atau berdasarkan kategori tertentu, atau per bab seperti di buku. Cara otak kita menyimpan informasi lebih mirip dengan web di Internet.  Antar informasi yang satu dengan informasi lain yang saling berhubungan terhubung melalui link-link, seperti link-link yang menghubungkan antara halaman web yang satu dengan halaman web yang lain.

Hal ini kemungkinan besar terjadi karena struktur otak itu sendiri, yang terdiri dari neuron-neuron yang saling berhubungan, dan setiap kali seseorang belajar hal baru, hubungan antar neuron alias link-nya akan bertambah pula.

Karena struktur otak kita berbeda dengan buku, kita perlu menyesuaikan cara kita membaca buku agar dapat membaca buku dengan efektif dan tidak membosankan. Kita juga dapat memanfaatkan informasi yang telah kita ketahui ini untuk mengubah cara belajar kita agar lebih mudah masuk otak dan tidak cepat jenuh.
Nah, karena itulah orang-orang lebih menyukai browsing web. Logis kan? Logis donk :)

Sumber bacaan:
http://thinksimplenow.com/productivity/how-to-learn-without-memorizing/

No comments:

Post a Comment

Feel free to comment :)